Tradisi berburu bakso setelah Idul Fitri telah menjadi bagian dari budaya di Indonesia. Meskipun menu wajib seperti opor tetap disantap, masyarakat seringkali beralih ke bakso untuk variasi rasa. Sejak dulu, khususnya sejak tahun 1981, kegemaran ini sudah tercatat dalam arsip koran.
Sejarah Tradisi
Pada arsip koran Angkatan Bersendjata, 4 Agustus 1981, terdapat catatan tentang masyarakat yang menikmati bakso dan es teh setelah berpuasa selama 30 hari. Setelah saling bersilaturahmi, orang-orang berbondong-bondong menuju warung bakso untuk menikmati hidangan tersebut.
Kelanjutan Tradisi
Tradisi ini terus berlanjut hingga sekarang, di mana warung bakso seringkali dipadati pembeli setelah sesi makan menu Lebaran. Banyak yang merasa segar dan terhibur saat menyantap bakso setelah sebelumnya menikmati hidangan opor dan daging-daging khas Lebaran.
Pengalaman Warga
Pasca Idul Fitri, seperti yang dialami oleh Rugmini (57 tahun) dan Sarah (25 tahun), makan bakso menjadi pilihan untuk menghilangkan kejenuhan akibat konsumsi daging dalam beberapa hari terakhir. Mereka merasakan kesegaran dan ketidak-pusingan dengan menikmati bakso sebagai variasi santapan.
Meskipun tetap menghormati tradisi kuliner Lebaran, seperti opor dan sajian khas lainnya, kehadiran bakso dalam menu berfungsi sebagai penyegar dan penyegar suasana bagi masyarakat yang menikmati momen lebaran.